Rabu, 24 Agustus 2011

Puisi Sedih 01

Rabu, 24 Agustus 2011
Aku hanya terdiam,
atas pernyataan yang kau utarakan tempo hari

Karna tak ada satupun kenyataan yang berpihak pada hatiku...
denyut-denyut kesesalan mengenalmu,
iringi debaran-debaran yang terpendam dalam dada.

Tajamnya mata ini mengiring kebencian,
kebencian ini pun meruncing
seperti runcingnya ujung Panah yang saat ini ku pegang...
yang sampai saat ini aku tahan untuk satu arah,
sampai saat waktu semakin terlihat kasat dan kelam...

Sampai akhirnya,
rasa benci dan rasa dendam kalahkan cinta dan ketulusan...
hingga akhir hayatmu,
jasadmu harus terdiam dan mati dengan ujung panahku,
dan hidupmu berakhir oleh runcingnya dendamku.

0 komentar:

Posting Komentar